Bejo sedang berbaring di tempat tidur karena sakit. Dia hanya tinggal menunggu waktu kematian menjemput.
Isterinya, Yanti berada di sampingnya. Yanti memegang tangan yang lemah dan menangis sesegukkan.
Ketika Yanti berdoa, ia memandang isterinya dan bibir yang pucat mulai berkata secara perlahan.
"Yanti, isteriku," ia berbisik. "Suamiku, jangan berbicara, istirahatlah."
"Yanti, saya harus mengakui sesuatu," Bejo berkata dengan lemah.
"Tidak ada yang perlu di akui," jawab Yanti dengan bersedih.
"Semuanya baik-baik saja, tidurlah," kata isterinya sambil menangis.
"Tidak saya ingin mati dengan damai. Yanti, saya telah berlaku curang dengan kakakmu, teman baikmu, dan ibumu."
"Saya tahu..." jawabnya. "Karena itulah saya meracuni kamu..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar